03 LIGHT: Fond memories of the planet
03 LIGHT
{Fond memories of the planet}
Judul: 03 light; fond memories of the planet
Genre: Action, Mistery, Drama, Supranatural,
Romance
Penulis: ______?
Editor: ______?
Kategori: Novel
Chapter 01: Pertemuan
Semua telah berakhir, Baik waktu dan takdir
kan lenyap. Ini sudah menjadi mimpi abadi. Kenangan yang dipeluk. Dan hasil
dari semuanya menjadi beban berat. Tidak peduli berapa lama dia menutup matanya
dan berusaha melupakannya, Saat kebangkitan belum Tiba. Bergerak, berhenti,
melihat ke atas, dan kemudian menenangkan diri setelah menarik napas
dalam-dalam, ia memejamkan matanya.
Tertidur dalam mimpi abadinya.
Tugas Gadis itu Belum Berakhir. Untuk memenuhi
tugasnya sebagai Alat(Senjata) para Pilar,Bahkan jika kehidupannya itu berakhir, Gadis itu tidak akan mati.
Waktu berlalu, Dunia naik dan turun, dan
orang-orang berubah. Bahkan jika ia (Wulan) berdoa kepada tuhan, Takdir ini
masih akan berlanjut.
…..Karena
Ia mengagap semua ini sudah menjadi takdirnya,
menghancurkan yang lain untuk menyelamatkan yang lainnya. Menurut gadis itu
adalah hal biasa, bahkan dia mulai sadar dia hanyalah Monster yang hidup untuk
menghancurkan dan meniadakan segala hal.
Bahkan jika tidak ada yang memperhatikan rasa
sakit itu.
_____Aku disini, seseorang tolong temukanlah aku.
Tapi, Doa abadi itu tetap tidak terjawab. Jika
masa lalu tidak bisa di ubah, maka saat ini tidak akan pernah berubah. Doa dan
takdirnya akan selamanya menyatu dengan Gadis itu. Rantai takdir yang
mengikatnya tidak akan pernah lepas dan kembali ke keadaan semula.
…..Tapi, aku ingin melihatnya. Bahkan jika aku harus terus
dalam tidur yang tidak pernah berakhir ini. Aku masih ingin melihatnya,
Kenangan indah yang selalu mereka katakan.
“Ini sulit, keinginan dan kekuatanmu terpisah sangat jauh, jarak itu akan
membuatmu putus asa.”
Begitulah kata Sang Pilar.
Realisasi mimpi itu sangat tidak mungkin.
“jika kau ingin keinginanmu terkabul, Dua keajaiban harus terjadi.
Kau harus menunggu terus-menerus,
seseorang harus mengejarmu tanpa henti. Dia harus menyadari bahwa tidak mungkin
untuk berhasil, tapi mampu bertahan dengan sabar. Apakah itu…. kisah mimpi yang
seharusnya tidak di tunggu?”
Tanya sang Pilar.
Apakah hal semacam itu tidak mungkin? Ini tidak tehubung
dengan tugasku sebagai alat penghancur. Sesederhana seperti apakah atau
tidakkah itu bisa menjadi kenyataan dan apakah aku bisa menunggu atau tidak.
“Jangan keliruu~. Aku tidak mengatakan untuk meninggalkan tugasmu, karena
jalan darah ada melalui urat nadimu. Jika kau melupakannya, maka tidak akan ada
yang tersisa.
Yang terbaik adalah patuh dan mengikuti semua perintah kami.
Jujur saja, Aku benar-benar memujimu. Sebagai seorang alat kau memiliki
hak atas keinginanmu itu, walaupun kau harus tau semua itu hanyalah sebuah
mimpi. Pengorbanan yang seperti ini, kupikir kau harus mengerti.”
Kata sang pilar.
Sama seperti saat
tangan dan kekuatan ini membunuh dan menghacurkan Dunia.
Saat itu adalah saat
aku mengejek dan mengutuk kehidupanku sendiri karenanya.
Walaupun aku tidak
benar-benar mengharapkannya, aku berharap suatu saat akan ada yang akan
menemukanku disini. Seseorang yang akan menyelamatkanku dari kesepian yang
gelap ini, yang akan menjadi cahaya
bagiku untuk melihat kenangan indah yang selalu aku inginkan.
Sebuah respon tak
berarti. Itu hanyalah harapan darinya, yang sangat tulus dari hati kecilnya.
Tak peduli apa
yang akan terjadi, Jika ia tidak memiliki kekuatan untuk mewujudkannya; Bagaimana itu akan berbeda dari keinginan Bintang-bintang----?
“----Tapi, apakah hal ini benar atau salah, itu adalah sama sekali topic
yang lain.
Wulan… Dunia berubah bersama orang-orangnya, satu-satunya yang masih
seperti waktu itu adalah `kau`.
Sebuah mimpi hanya indah karena itu adalah mimpi. Tapi untukmu, kau
mungkin akan lebih bahagia jika tidur nyenyak seolah-olah Mati…..
Meskipun begitu-----“
Tidak ada respon.
Sekalipun tak
terkatakan, hanya kenginan `itu` yang tidak akan hilang.
Dengan kata lain,
mungkin itu yang terbaik. Sang pilar mulai pergi dari tempat itu meninggalkan
gadis kecil itu sendiri.
Dengan keinginan
yang hangat seperti mimpi; kekekalan masa depannya hanya bisa ditahan dalam
tidur ini.
Pada akhirnya.
Jalan hidupnya tidak berubah.
Bahkan sekedar untuk membalasnya, itu tidak pernah terjadi.
Lalu,
untuk dia (Oraika) dan ia
(Wulan),
Sudah sangat-sangat lama berlalu....
Itu adalah tempat yang tidak ada di tempat
lain. Dunia yang tidak ada di tempat lain.
Tercipta dari konsep yang dikenal sebagai
waktu, tempat itu tidak memiliki pagi atau malam, matahari atau bulan. Hanya
aurora pucat yang menerangi langit.
Tidak ada perubahan di dunia ini. Lautnya yang
luas tidak tahu gelombang, dan awan di langitnya tidak tahu aliran. Tidak dapat
melihat bulan atau bintang-bintang, anak laki-laki itu mendiami dunia ini agak
menyesal.
Itu sebabnya anak laki-laki itu menutup
matanya. Ketika dia melakukannya, dia bisa melihat kenangan tentang hari-hari
yang sangat dia lewatkan dengan kenangan menyedihkannya selama ini.
Sejak lahir anak laki-laki itu memiliki tubuh yang sangat lemah dan mudah untuk sakit-sakitan, yang membuatnya dibenci oleh keluarga dan orang2 disekitarnya, sebagai manusia yang tidak berguna.
Melalui jendela rumah dia selalu melihat dunia ini. Melaluinya ia memahami apa yang hampir semua oarng lupakan, yaitu arti dari kegelapan kesepian.
Yang Mengajarinya dan membuatnya menjadi lebih manusiawi dari orang
lain.
Anugrah anak itulah yang membuatnya mengalami
semua hal menyedihkan ini, rantai yang mengikatnya sejak lahir perlahan mulai
hilang dengan berjalannya waktu, Dengan Tubuh anak itu yang mulai membaik. Apakah kau pikir dengan itu semuanya akan
berubah?
Jawabannya, Tentu saja tidak. Hari-hari
menyakitkan itu masih berlanjut.
Yang membuatnya larut dalam kegelapan dalam
hidupnya.
Ini benar-benar satu-satuya hal yang tersisa
baginya untuk dilakukan. Untuk
bertarung, menyembuhkan, bersedih atau marah-ini tidak lagi diperlukan
baginya.
Apakah itu membosankan? Dia hanya bisa
mennyetujui.
Apakah itu menyakitkan? Dia kemungkinan akan
menyangkalnya.
Bahkan untuk dia(oraika) tidak akan bisa
selamanya bertahan dalam kegelapan.
Melalui langit yang membentang jauh, dia tidak mengerti lagi kenapa dia
melakukan semua ini, kenapa aku bernafas sekarang, dan kenapa dia hidup. Takdir
dan kegelapan dalam hidupnya membuat dirinya semakin rusak, Yamg Perlahan
membuat emosi dan perasaan anak laki-laki itu mulai mehilang.
Semuanya
telah hilang darinya sedih, tawa, senang, dan amarah dia tidak bisa merasakan
lagi sekarang.
Cuma
ada satu yang menganggu pikirannya saat ini.
Untuk sekarang apakah dia bisa disebut manusia
lagi?
____Perlahan membuka matanya.
Beberapa
jauh aku datang?
Aku sudah dengan sangat jelas melihatnya lari kesini, aku sudah menembus
hutan lebat untuk bisa berdiri di padang bunga ini. Aku tidak
bisa memastikan tempat ini. Sudah berapa lama berlalu sejak aku memburu Monster
seperti mereka. Berapa jauh aku melakukan perjalanan ? masih sangat belum jelas.
Kata
Oraika.
“-----------------“
Menolak
beban berat tas sekolah yang ia bawah dipundaknya, ia membiarkan tubuhnya yang
tegang beristirahat.
…..Ah. Sebenarnya
seberapa luas tempat ini. Kupikir perjalanan panjang ini akan berlanjut
selamanya.
Pandangannya
mengedar jelas dan luas. Belenggu berat itu dilepas di padang bunga yang
bergoyang dalam terpaan angin.
Suasana
hatiku secara berangsur-angsur dan dengan menatap kembali ke masa lalu.
“---------“
Menatap langit yang tak berujung,
memikirkan keinginan tak tertulis, itu adalah fantasi masa kecil, sebuah
harapan yang hangat. Melihat hal yang
sama, merasakan hal yang sama.
Jika aku terus mengejar mimpi itu. Apa
suatu hari akan tercapai.
Pemandangan yang tidak asing disana tanpa sadar membuatnya mengiat saat pertama kali dia melakukan perjalan ini.
Yang
dia ingat pada malam itu dia sedang berjalan-jalan seperti biasanya saat entah
dari mana ia muncul dan menyerangku, Sesoosok anjing besar dengan bulu coklat
kemerahan, dengan gigi dan mata berwarna hitam pekat yang dipenuhi darah.
Geeeeerrrrrrr……
(Suara erangan )
Bluk, ting, sring….(suara petarungan)
Aku tau itu bukan seekor anjing biasa, dari ukurannya tidak mungkin anjing biasa bisa setinggi manusia dewasa, Dengan menggunakan anugrahku aku berusaha membunuhnya di sana, tapi dia berhasil kabur. Berusaha mengejarnya masuk kedalam hutan aku-pun tersesat.
Dan disinilah dia sekarang, dengan Perlahan berjalan mengarungi ladang bunga itu, menuju bukit kecil disana.
Tap,tap,tap.( Suara langkah Kaki)
Anak laki-laki itu menoleh ke kanan, ke kiri,
turun kebumi, ke atas langit, membenarkan bahwa tidak ada yang tidak beres
ketika kelopak matanya tertutup.
Tempat yang sangat luas bahkan
sekararang-pun aku tidak tau dimana ini, walaupun begitu seperti ada yang
salah.
Perlahan
ia mulai menyadari hal aneh yang ada disana.
Walaupun
tempat itu luas, damai, dan indah, tetapi selama dia berjalan di sana tidak ada
satupun makhluk hidup yang terlihat selain ladang bunga dan dirinya. Tempat itu
mulai terasa kosong dan sunyi, bahkan suara serangga pun tidak terdengar dari
tempat itu.
Apakah aku
masih di dalam hutan?
Wuuuuuzzzzz….
Suara angin.
Angin yang cukup kencang pun tertiup Di tempat itu menerbangkan helai-helai bunga di sekitarnya . Cukup kuat untuk membuatnya menutup mata dan membuatnya berhenti berjalan.
Dengan meredanya tiupan angin anak laki2 itu
mulai membuka matanya.
Di bawah sinar di tempat itu, tidak begitu jelas dia melihat nya di atas bukit sendirian. Sesosok bayangan seseorang berdiri sendirian disana .
Tap,tap,tap.
Langkah kaki
Penasaran
apa yang dilakukannya disana. dia pun mulai mendekati sosok itu dengan
perlahan.
(…………….)
Duuuk.
Suara
langkah kaki berhenti.
Dia
melihatnya.
Seorang
gadis cantik ada disana, rambutnya yang lembut berwarna putih seolah-olah
menyinari tempat itu bagaikan sinar bulan. Dengan memakai gaun putih ia berdiri
diatara bunga-bunga di tempat itu dengan sangat anggun.
(………………..)
Tidak butuh waktu yang lama dia mulai menyadari kehadiran Bocah laki-laki itu disana, dan mulai menoleh ke arah dia.
dengan mata birunya ia melihat bocah laki-laki dari atas bukit.
Sudah
sangat jelas dia tidak mengenal sosok gadis itu. Ini adalah pertama kali mata
kami saling petatapan satu sama lain. tapi kenapa
ia merasa sangat mengenal tatapan mata Gadis misterius itu.
Teeeessss…..(suara
air mata yang jatuh)
Untuk mengulangi sekali lagi…..tidak ada
perubahan di dunia ini. Angin tidak tertiup, ombak tidak pecah. Itu hanya
tempat statis.
Perasaan
anak laki-laki itu mulai kembali. sulit di percaya, dia membeku dan meneteskan
air mata disana. Sudah berapa lama sejak emosinya sangat bergoyang.
Teees….(air
mata)
Benar, Kenapa aku Bisa melupakannya. Aku
sangat mengenal mata itu, mata yang sangat meridukan setitik cahaya keajaiban.
Anak
laki2 itu berguman.
Seperti
biasa, saat-saat masa lalunya akan diproyeksikan ke matanya, jelas dan berbeda.
Masa lalunya singkat dan karenanya, pemandangannya selalu jelas. Mereka tidak akan
pernah pudar-tidak pernah di cemari-dan tidak akan pernah menjadi kabut.
Anak
laki-laki itu tidak bisa menahan kebahagiannya.
Untuk
pertama kali ia melihatnya, seseorang perempuan yang memiliki tatapan mata yang
sama sepertinya.
Perasaan yang tercurah seperti ribuan
kata, tapi hanya ada satu garis yang tersedak dari tenggorokannya.
Betapa
ia ingin bertemu dengannya, berapa lama lagi dia(oraika) membuatnya harus
menunggu, pada saat ini hal itu tidak lagi penting.
Mengambil
hal yang paling berharga. Dan kemudian memasukkannya jauh ke dalam hati, ini
dalah kebahagiaan. Sebuah kesederhanaan dari figure dari sebuah mimpi
sederhana.
[Dihadapannya]
Wulan
: ”Anatahadare”
….kata-kata
yang keluar dari mulutnya benar-benar terasa seperti seakan, apa yang dimulai
disini adalah awalnya.
“__________”
(Deru nafas Oraika---bentuk kelegaan
karena bersyukur)
Langkah
kakinya ditanah terasa ringan. Anak laki-laki dengan tubuh yang sedikit
bergertar itu tersenyum.
“Watashi----, Oraika
Ryuki. Mulai dari sekarang aku tidak akan pernah meninggalkanmu sendirian lagi.”
Mimpi
itu, akhirnya diumumkan disini.
_____________________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________________________________________________________________
….Mengejar bintang-bintang, bintang-bintang yang
berputar.
Berjalan terus dan terus melihat seseorang pergi.
Kehilangan banyak hal, melahirkan banyak hal.
Apa
yang diakhirnya tidak ada bandingannya dengan jumlah waktu yang sangat lama;
hanya bagian kecilnya, fragmen* kecil.
Seperti itu.
Diakhir perjalanan mimpi panjangnya, akhirnya bertemu
Perjalanan anak laki-laki yang melihat bintang juga
berakhir di sini
Mulai dari sini, akan ada lagi cerita dia dan dirinya
yang terus berlanjut.
Ceritannya tidak akan berakhir. Entah itu comedy atau
tragedi, jika ada sorai. Ceritanya akan terus berlanjut.
Sama seperti banyak nyawa.
Bagi kita yang masih
berada didalamnya dan masih dalam perjalanan, kirimkanlah berkah yang
hangat.
_____Kami akan terus menyusuri jalan ini sampai kekekalan.
~TO BE CONTINUE~









Komentar
Posting Komentar